Subnetting : Kenali Pengertian, Mekanisme serta Fungsinya
Subnetting : Kenali Pengertian, Mekanisme serta Fungsinya
Blog Article
Subnetting, atau sub-jaringan, merupakan proses membagi jaringan IP menjadi beberapa bagian yang lebih kecil. Tujuannya adalah untuk mengelola jaringan secara lebih efisien. Komputer yang berada dalam satu subnet memiliki bagian alamat IP yang sama di bagian awal (bit paling signifikan), yang menunjukkan bahwa mereka berada dalam satu grup logis. Alamat IP ini terbagi menjadi dua bagian: satu untuk identitas jaringan (routing prefix), dan satu lagi untuk identifikasi host individu dalam jaringan tersebut.
Cara Kerja Subnetting
Analogi Pertama:
Dikutip dari artikel Telkom University Bayangkan sebuah lingkungan RW dengan 40 kepala keluarga (KK). Agar pengelolaan lebih mudah, RW membaginya ke dalam beberapa RT. Tanpa RT, RW akan kewalahan mengurus semua warganya secara langsung. Dengan membentuk RT, RW hanya perlu berkoordinasi dengan masing-masing RT, sehingga komunikasi dan manajemen menjadi lebih efisien. Ini seperti membagi jaringan besar menjadi subnet kecil agar lebih mudah dikendalikan.
Analogi Kedua:
Jika kita mengibaratkan proses subnetting:
-
RW = ID Jaringan (Network ID)
-
RT = ID Subnet (Subnet Number)
-
Gang = Alamat Broadcast
-
Nomor Rumah = Alamat IP
-
Gerbang (Pintu masuk lingkungan) = Gateway
Apa Itu Subnet Mask?
Subnet mask adalah angka biner 32-bit yang digunakan untuk memisahkan bagian jaringan (network ID) dari bagian host dalam sebuah alamat IP. Ini membantu sistem untuk menentukan apakah perangkat yang ingin dihubungi berada di jaringan yang sama atau berbeda.
Karakteristik subnet:
-
Merupakan jaringan independen secara fisik
-
Berbagi alamat dengan jaringan induk
-
Menggunakan sebagian bit dari ID host untuk membentuk subnet baru
Manfaat penggunaan subnet:
-
Mengatur lalu lintas jaringan agar tidak menumpuk
-
Memisahkan aliran data antar host berdasarkan struktur jaringan
-
Meningkatkan keamanan dan performa jaringan
-
Mengelompokkan host sesuai dengan fungsi atau lokasi
Cara kerja subnet:
-
Setiap subnet biasanya terhubung menggunakan router
-
Router bertugas mengatur lalu lintas data dan menjaga keamanan antar subnet
Tujuan Subnetting
Beberapa alasan penggunaan subnetting antara lain:
-
Efisiensi penggunaan alamat IP: Menghindari pemborosan alamat IP pada jaringan kecil.
-
Pembagian jaringan besar: Memecah jaringan besar menjadi unit yang lebih kecil dan mudah diatur.
-
Identifikasi jaringan: Menentukan apakah suatu host termasuk jaringan lokal atau eksternal.
-
Kompatibilitas hardware: Menyelesaikan masalah topologi fisik dan jenis perangkat keras yang berbeda.
-
Pengalokasian IP yang optimal: Meningkatkan pemanfaatan alamat IP dalam jaringan.
-
Keamanan dan pengurangan kepadatan lalu lintas: Mengurangi resiko kemacetan dan meningkatkan keamanan jaringan.
Fungsi Subnetting
Beberapa fungsi utama subnetting meliputi:
-
Mengurangi kepadatan lalu lintas jaringan dan menghindari tabrakan data
-
Meningkatkan performa jaringan secara keseluruhan
-
Menyederhanakan manajemen jaringan
-
Mempermudah pengembangan jaringan pada area yang lebih luas secara geografis
Langkah-Langkah Subnetting
Untuk melakukan subnetting, langkah-langkahnya sebagai berikut:
-
Menentukan jumlah subnet:
Dihitung dari jumlah bit “1” pada segmen terakhir dari subnet mask.
Rumus: Jumlah subnet = 2^x -
Menentukan jumlah host tiap subnet:
Berdasarkan jumlah bit “0” pada segmen akhir subnet mask.
Rumus: Jumlah host = 2^y - 2 -
Menghitung blok subnet:
Rumus: 256 – nilai desimal dari segmen terakhir subnet mask -
Menentukan alamat broadcast dan host valid:
-
Alamat host pertama = satu angka setelah nilai subnet
-
Alamat broadcast = satu angka sebelum subnet berikutnya
-
Contoh Perhitungan Subnet
Alamat Jaringan: 192.168.1.XXX/26
-
Ini adalah IP kelas C, dengan subnet mask 255.255.255.192
-
Dalam biner:
11111111.11111111.11111111.11000000
-
Jumlah subnet:
2^2 = 4 subnet -
Jumlah host per subnet:
2^6 - 2 = 62 host -
Blok subnet:
256 – 192 = 64 → subnet pada 0, 64, 128, 192 -
Host valid dan broadcast:
Host pertama: subnet + 1
Broadcast: satu angka sebelum subnet berikutnya
Jenis Subnetting pada IPv4
1. Classful Subnetting:
Sistem pengalamatan IP yang dibagi menjadi kelas-kelas, dengan subnet mask bawaan. Tidak fleksibel untuk subnetting tambahan.
Kelas | Oktet Pertama | Subnet Mask Default | Alamat Privat |
---|---|---|---|
A | 1 – 127 | 255.0.0.0 | 10.0.0.0 – 10.255.255.255 |
B | 128 – 191 | 255.255.0.0 | 172.16.0.0 – 172.31.255.255 |
C | 192 – 223 | 255.255.255.0 | 192.168.0.0 – 192.168.255.255 |
2. Classless Subnetting:
Lebih fleksibel karena panjang prefix dapat disesuaikan. Contoh:
172.16.4.0/30
→ 30 bit untuk network, 2 bit untuk host.
Perbedaan VLAN dan Subnet
Aspek | VLAN | Subnet |
---|---|---|
Konsep | Domain siaran | Sub-jaringan IP |
Implementasi | Berbasis perangkat lunak | Berbasis perangkat keras |
Isolasi | Secara logis memisahkan perangkat dalam jaringan fisik yang sama | Menggunakan alamat IP untuk pemisahan |
Efisiensi | Mengurangi siaran dan mendukung jaringan luas (misal: kampus) | Meningkatkan keamanan dan kinerja jaringan |
VLAN umumnya digunakan dalam jaringan lokal yang besar, misalnya institusi atau perusahaan, untuk mengelompokkan perangkat tanpa tergantung lokasi fisik. Meskipun subnetting sering dianggap aman, VLAN lebih efisien dalam isolasi jaringan
Report this page